DWP UPTD KPH Kota Agung Utara Sharing Ilmu Tentang Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Bandar Lampung, 7 Februari 2024. Dharma Wanita Persatuan (DWP) UPTD KPH Kota Agung Utara mengadakan pertemuan rutin sekaligus sharing ilmu tentang pemanfaatan pekarangan, pembuatan kompos, menanam dan memanen sayuran bersama. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu 3 Februari 2024 ini bertujuan mempererat hubungan diantara anggota DWP UPTD KPH Kota Agung Utara.
Kegiatan ini diselenggarakan di kediaman Bapak Bondan Pergola, S.Hut.
dihadiri langsung oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan Dinas Kehutanan
Provinsi Lampung Ir. Yanyan Ruchyansyah, M.Si., Ketua Dharma Wanita Persatuan
Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Ir. Septina Kusumo W beserta jajaran pengurus
DWP Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.
Dalam arahannya, Penasihat DWP Ir. Yanyan Ruchyansyah, M.Si. menekankan
pentingnya setiap pertemuan memiliki kegiatan yang produktif sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan anggota DWP, selain sebagai ajang silaturahmi semata,
seperti yang saat ini dilakukan sharing ilmu terkait pemanfaatan
pekarangan, pembuatan kompos, menanam dan memanen sayuran bersama.
Selain itu, Ketua DWP Dinas Kehutanan Provinsi Lampung memberikan penyegaran tentang urgensi kegiatan DWP, menyampaikan hasil munas, dan memberikan dukungan serta motivasi untuk program-program kerja yang akan dijalankan oleh DWP UPTD KPH Kota Agung Utara.
Hadir dalam kegiatan ini, Kepala UPTD KPH Kota Agung Utara, Ariyadi Agustiono, S.Hut., M.Si. yang dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan DWP, yaitu untuk menyamakan visi dalam memaknai lambang warna putih yang menjadi simbol kesucian dan keluhuran budi wanita, serta memperkokoh persatuan keluarga antar sesama anggota. Oleh karenanya, Ia juga menegaskan bahwa peran wanita adalah sebagai benteng negara.
Menutup sambutan, Ketua Dharma Wanita Persatuan UPTD KPH Kota Agung Utara, Ibu Helly Fitriyanty, S.Hut., M.P., menyampaikan pesan mengenai peran Dharma Wanita Persatuan, yaitu menjadi seorang ibu yang bijak dalam mendukung tugas suami serta senantiasa belajar untuk meningkatkan kapasitas diri.
Acara selanjutnya adalah pelaksanaan sesi sharing ilmu pengetahuan yang dipimpin oleh Bapak Bondan Pergola, S.Hut (Penyuluh Kehutanan UPTD KPH Kota Agung Utara). Pembelajaran yang dibahas adalah pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati, yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang memiliki khasiat untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman.
Kegiatan diakhiri dengan praktik lapangan pembutaan pupuk NPK Plus Organik Cair (POC) Daun Kelor dan Pestisida Nabati Plus ZPT. Berikut terlampir cara pembuatannya:
CARA
PEMBUATAN PUPUK NPK PLUS ORGANIK CAIR (POC) DAUN KELOR.
Pupuk organik cair yang
akan dibuat merupakan dari bahan bahan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman terutama unsur makro bagi tanaman seperti: Nitrogen, Fosfor,
Kalium dan Sulfur. Berapa unsur makro tersebut dapat di temui dari beberapa
bahan – bahan organik sebagai berikut:
Bahan:
1. EM4 1 Botol
2. Air 100 liter
3. Daun kelor 5 Kg
4. Batang Pisang 10 Kg
5. Sabut Kelapa 1 Kg
6. Hijauan (Pucuk pucukan daun sekitar) 5 Kg
7. Limbah Kebun (sortiran panen sayuran)
Alat:
1. Drum 150 liter 1 buah
2. Ember Plastik 2 Buah
3. Dirigen 25 Liter 2 Buah
4. Corong 1 buah
5. Saringan 1 buah
6. Pisau
Cara Pembuatan POC Daun
Kelor :
1. Cacah semua bahan (daun kelor, batang pisang, sabut kelapa,
hijauan dan limbah sayuran)
2.
Masukkan
masukan semua bahan ke dalam drum 150 liter.
3.
Masukan
air sekitar 100 liter.
4.
Tambahkan
EM4 200 ml, kemudian aduk.
5.
Tutup
drum kemudian diamkan di ruang yang teduh atau tidak terkena cahaya selama 10-15
hari hingga selesai fermentasi. Sesekali buka jerigen untuk membuang gas yang
ada, dan aduk selama 1 menit.
6.
Setelah
10-15 hari, fermentasi dilakukan penyaringan.
7. Hasil
dari penyaringan sudah dapat diaplikasikan dengan dosis 1 liter poc dicampur
kedalam 10 liter air dengan metode kocor dalam pengaplikasiannya
CARA PEMBUATAN PESTISIDA NABATI PLUS ZPT
Bahan-bahan Pestisida Nabati sebagai
antisipasi penanganan hama dan penyakit serta sekaligus juga ketersedian hormon
sebagai pelengkap guna mempecepat pertumbuhan tanaman, adapun bahan–bahan nya
adalah sebagai berikut:
Bahan:
1. Berbagai macam pucuk rurumputan atau tanaman
dalam kondisi mupus atau daun muda yang sehat.yang ada di sekitar lingkungan
budidaya. Tanaman yang dipilih selain sehat syarat lain nya adalah jenis-jenis
tanaman yang hidup dengan baik di areal atau tanah keadaan kritis. (1 kg)
2.
Rebung bambu/rebung pisang (100 gram)
3.
Bawang Merah (100 Gram)
4.
Air 15 liter
Alat:
1.
Gunting
2.
Ember
3.
Saringan
Cara Pembuatan:
1.
Kumpulkan
semua bahan pucuk atau dedauan rumput atau tanaman kemudian potong kecil-kecil,
rebung bambu/pisang dan bawang merah diiris kecil.
2.
Kemudian
masukan kedalam ember berisi air 15 liter
3.
Remas
bahan bahan tersebut seperti meremas cincau sekitar 30 menit sampai air
berwarna pekat dan berbusa.
4.
Setelah
air sudah pekat dan berbusa kemudian dilakukan penyaringan
5.
Air yan
telah disaring sudah dapat di aplikasikan langsung dengan cara di spayer.
6.
Dosis 100
ml dicampur kedalam 15 liter air.
Tag: UPTD KPH Kotaagung Utara, Dharma Wanita Persatuan