UPTD KPH Batu Tegi bekerjasama dengan PT. Nestle Indonesia selenggarakan Sosialisasi Program Forestry Pillar III
Bandar Lampung -- Pada tanggal
2 hingga 4 Juni 2024, telah diadakan sosialisasi yang penting dan komprehensif
di Gapoktan Sidodadi, yang melibatkan tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH
Sidodadi 1, KTH Sidodadi 4, dan KTH Sidodadi 7. Acara ini merupakan bagian dari
Program Forestry Pillar III, sebuah inisiatif yang diimplementasikan melalui
kerjasama antara UPTD KPH Batu Tegi Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan PT.
Nestle Indonesia.
Program Forestry Pillar III
memiliki beberapa tujuan utama, yang semuanya berfokus pada peningkatan
kualitas tutupan lahan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan penanaman ini
secara khusus ditujukan untuk area Perhutanan Sosial Hutan Kemasyarakatan Gapoktan
Sidodadi. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam penanaman tanaman
Multipurpose Tree Species (MPTS) seperti Kemiri, Jengkol, dan Pinang, program
ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda: meningkatkan tutupan lahan dan
sekaligus menambah pendapatan anggota kelompok tani.
Tanaman MPTS seperti Kemiri,
Jengkol, dan Pinang dipilih karena memiliki berbagai manfaat ekonomis dan
ekologis. Kemiri, misalnya, adalah sumber minyak nabati yang bernilai tinggi di
pasar. Jengkol, meskipun memiliki aroma khas yang kuat, merupakan salah satu
sumber protein nabati yang penting dan banyak digemari di Indonesia. Pinang,
selain digunakan sebagai bahan dalam tradisi budaya, juga memiliki nilai jual
yang cukup tinggi. Dengan menanam jenis tanaman ini, anggota kelompok tani
dapat memperoleh hasil panen yang beragam dan berkelanjutan.
Selain kegiatan penanaman,
sosialisasi ini juga memberikan pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban
kelompok dalam pengelolaan hutan. Ini mencakup pengelolaan kelembagaan,
pengelolaan kawasan, dan pengelolaan usaha. Peserta diberikan pengetahuan tentang
bagaimana mengelola hutan secara efektif dan berkelanjutan, serta pentingnya
menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
Dalam aspek kelola
kelembagaan, kelompok tani diberikan pemahaman tentang struktur organisasi yang
efektif, pembagian tugas yang jelas, dan cara membuat keputusan yang demokratis
dan partisipatif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok
memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas dalam pengelolaan hutan.
Pada aspek kelola kawasan,
peserta sosialisasi diajarkan tentang teknik-teknik pengelolaan lahan yang
baik, termasuk metode penanaman yang tepat, pemeliharaan tanaman, dan
pengendalian hama. Selain itu, juga ditekankan pentingnya konservasi sumber
daya alam, seperti air dan tanah, untuk mendukung keberlanjutan ekosistem
hutan.
Dalam hal kelola usaha,
anggota kelompok diberikan wawasan tentang pengembangan usaha berbasis hasil
hutan. Ini mencakup cara memanfaatkan hasil hutan secara optimal, strategi
pemasaran, dan pengelolaan keuangan yang baik. Diharapkan, melalui peningkatan
kapasitas ini, kelompok tani dapat mengembangkan usaha yang produktif dan
berkelanjutan.
Dengan adanya kegiatan ini,
diharapkan bahwa kelompok tani di Gapoktan Sidodadi semakin sadar akan
pentingnya menjaga kawasan hutan. Mereka diharapkan dapat berperan aktif dalam
pengelolaan hutan yang lestari, tidak hanya untuk kepentingan lingkungan, tetapi
juga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Partisipasi aktif dan
kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta seperti PT. Nestle
Indonesia menjadi kunci sukses dalam upaya pelestarian hutan dan peningkatan
ekonomi masyarakat sekitar hutan.
Sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan panjang menuju pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat kerjasama dan komitmen yang kuat, tujuan dari Program Forestry Pillar III ini dapat tercapai dengan baik, membawa manfaat bagi lingkungan dan juga bagi kehidupan masyarakat di sekitar hutan.
Untuk informasi lebih lanjut,
silakan hubungi:
Dinas
Kehutanan Provinsi Lampung
Telp: (0721) 703177
Email: [email protected]
Tag: UPTD KPH Batu Tegi #Forestry Pillar III