Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Raih Juara II Nasional Penyelenggara Penyuluh Kehutanan Terbaik Tahun 2025

Bandar Lampung — Dinas Kehutanan Provinsi Lampung kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang Musyawarah Nasional Penyuluh Kehutanan Tahun 2025 yang digelar oleh Kementerian Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung berhasil meraih Juara Terbaik II Provinsi Penyelenggara Penyuluh Kehutanan Tahun 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung pada  Musyawarah Nasional Penyuluh Kehutanan, yang dihadiri oleh perwakilan dari seluruh provinsi, penyuluh kehutanan, akademisi, dan para pelaku kehutanan sosial dari berbagai daerah di Indonesia.

Musyawarah Nasional Penyuluh Kehutanan Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat peran penyuluh kehutanan sebagai garda terdepan pemberdayaan masyarakat hutan dan penggerak ekonomi berbasis sumber daya hutan lestari. Dalam kegiatan ini juga disampaikan berbagai capaian, inovasi, dan pembelajaran dari berbagai daerah yang berhasil mengembangkan kelembagaan penyuluhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan kehutanan sosial.

Dalam penilaian provinsi terbaik penyelenggara penyuluh kehutanan tahun 2025, Kementerian Kehutanan menetapkan sejumlah kriteria evaluasi komprehensif, di antaranya:

  1. Capaian nilai transaksi ekonomi Kelompok Tani Hutan (KTH) tahun 2025,
  2. Capaian nilai transaksi ekonomi terhadap target nilai transaksi ekonomi provinsi,
  3. Jumlah KTH yang melakukan penginputan Nilai Transaksi Ekonomi (NTE),
  4. Penyuluh kehutanan yang aktif menginput nilai transaksi ekonomi KTH,
  5. Laporan kinerja penyuluh kehutanan,
  6. Keikutsertaan provinsi dalam lomba Wana Lestari,
  7. Jumlah KTH yang telah mencapai kelas madya, serta
  8. Besaran anggaran penyuluh kehutanan tahun 2025.

Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dinilai mampu menunjukkan performa yang sangat baik dalam hampir seluruh aspek tersebut. Capaian transaksi ekonomi KTH Lampung tercatat meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, mencerminkan tumbuhnya produktivitas dan kemandirian kelompok tani dalam mengelola hasil hutan bukan kayu serta jasa lingkungan. Selain itu, penyuluh kehutanan di Lampung juga aktif melakukan pendampingan, pelaporan, serta penginputan nilai transaksi ekonomi ke dalam sistem nasional, yang menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian tahun ini.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan tersebut.

“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama, dari penyuluh di lapangan hingga seluruh jajaran Dinas Kehutanan. Mereka telah berperan besar dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan perhutanan sosial yang berkelanjutan,” ujarnya.

Beliau juga menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari sinergi antara pemerintah daerah, penyuluh kehutanan, dan masyarakat dalam mendorong ekonomi hijau berbasis hutan.

“Kami akan terus memperkuat kapasitas penyuluh dan mendorong inovasi pengembangan nilai ekonomi hasil hutan bukan kayu, agar kesejahteraan masyarakat meningkat tanpa mengorbankan kelestarian hutan,” tambahnya.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam sambutannya juga memberikan apresiasi kepada seluruh provinsi yang berkomitmen tinggi dalam pelaksanaan penyuluhan kehutanan.

“Penyuluh kehutanan adalah ujung tombak keberhasilan pembangunan kehutanan sosial di Indonesia. Melalui pendampingan yang konsisten dan inovatif, kita dapat memastikan hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” ungkapnya.

Prestasi ini sekaligus menegaskan posisi Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah yang aktif, inovatif, dan konsisten dalam penguatan kelembagaan penyuluhan kehutanan. Selama ini, Lampung dikenal sebagai salah satu provinsi yang berhasil mengembangkan berbagai model pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang produktif dan berkelanjutan, termasuk di dalamnya pengembangan komoditas unggulan seperti kopi, madu hutan, bambu, dan hasil hutan bukan kayu lainnya.

Melalui capaian ini, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung berharap semangat para penyuluh kehutanan dan kelompok tani hutan di seluruh wilayah Lampung semakin tumbuh. Ke depan, peran penyuluh diharapkan tidak hanya sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai inovator, fasilitator, dan penggerak utama pembangunan kehutanan sosial menuju Lampung Hijau, Lestari, dan Berkelanjutan.

 

Tag: #DinasKehutananLampung #PenyuluhKehutanan #LampungHijauLestari #WanaLestari #PerhutananSosial #BanggaLampung #ForestForFuture #HutanLestariMasyarakatSejahtera #PenyuluhBeraksi #KTHLampung