Fenomena Banjir dan Upaya Mitigasinya
Bandar Lampung -- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemanasan global adalah naiknya temperatur atmosfer bumi yang disebabkan oleh bertambahnya gas polutan seperti karbon dioksida. Bagaimana pemanasan global mempengaruhi segala aspek, terutama aspek kehidupan di bumi? Hal ini karena pemanasan global mampu meningkatkan suhu rata-rata di bumi. Tak hanya itu, keadaan cuaca di bumi juga menjadi ekstrem dan tidak menentu. BMKG menyatakan bahwa cuaca ekstrem adalah kejadian fenomena alam yang tidak normal dan tidak lazim yang ditandai dengan kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara dan jarak pandang yang dapat mengakibatkan kerugian, khususnya terhadap keselamatan jiwa dan harta. Menurut kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Albertus Sulaeman mengatakan bahwa pemanasan global memicu intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem dan sebaliknya.
Akhir-akhir ini sudah terlalu sering kita mendengar peringatan dini atau imbauan kewaspadaan dari BMKG terhadap cuaca ekstrem yang terjadi di Provinsi Lampung. Peringatan dini tersebut berupa hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di berbagai wilayah di Provinsi Lampung. Terlepas dari peringatan dini tersebut, di Bandar Lampung kita sering sekali mendengar berita tentang flash flood setelah hujan lebat di berbagai penjuru sudut kota Bandar Lampung. Flash flood atau banjir bandang sendiri adalah banjir yang terjadi secara tiba-tiba dan ekstrem yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dalam waktu yang singkat.
Ada dua hal yang perlu digaris bawahi dalam permasalahan ini. Pertama adalah penyebab meningkatnya intensitas cuaca ekstrem itu sendiri tidak lain tidak bukan adalah pemanasan global. Pemanasan global terjadi karena meningkatnya gas karbon dioksida. Kita semua tahu bahwa pohon adalah salah satu makhluk hidup yang mampu menyerap dan mengurangi karbon dioksida di udara. Dapat diambil benang merah bahwa menanam pohon adalah solusi atau cara kita untuk membalikkan pemanasan global (reverse global warming). Kedua, cuaca ekstrem yang sering terjadi adalah hujan lebat secara tiba-tiba. Dengan tingginya curah hujan, maka akan berdampak pada meningkatnya debit dan volume air di permukaan. Apabila air tersebut tidak secara sempurna segera diserap tanah, maka akan berbahaya dan menjadi penyebab banjir bandang. Pohon memiliki akar yang dapat menyerap air dengan baik. Menanam pohon yang memiliki akar yang dalam dan lebat dapat membantu meningkatkan penyerapan air ke tanah.
Kita tidak
bisa menghentikan pemanasa global dalam ssemalam. Namun kita bisa memperlambat
laju dan membatasi jumlah pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon
dioksida. Menanam pohon menjadi solusi cerdas yang bisa kita lakukan saat ini
dalam mengurangi emisi karbon diokida. Menanam pohon juga bisa menjadi upaya
mitigasi yang mampu membantu mencegah flash flood atau banjir bandang.
Ayo bantu dirimu, keluargamu dan tetanggamu yang terdampak banjir agar
terhindar banjir di masa yang akan datang dengan menanam pohon di lingkungan
rumahmu!!
Penulis : Eko Prasetyo, S.Hut
Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama UPTD KPH Muaradua
Tag: UPTD KPH Muaradua #Penyuluh Kehutanan #Banjir