FORESTA ITERA lakukan Ekspedisi di KPH Batutegi
Bandar Lampung -- Mahasiswa
dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang tergabung dalam Himpunan
Mahasiswa Rekayasa Kehutanan "FORESTA" baru saja menyelesaikan sebuah
ekspedisi penting yang berlangsung dari tanggal 9 hingga 19 September 2024 di
blok inti dan pemanfaatan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Batutegi, Lampung.
Ekspedisi ini didukung penuh oleh Yayasan IAR Indonesia (YIARI) dan didampingi
oleh satu dosen, Mhd Muhajir Hasibuan, serta satu laboran, Andreas Kusuma, dari
ITERA. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek ekosistem hutan
serta interaksi sosial-ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Selama 11 hari, para mahasiswa
melakukan berbagai kajian dan penelitian yang mencakup Analisis Vegetasi, Profil
Hutan, Sifat Fisik dan Kimia Tanah, Debit Air Daerah Aliran Sungai (DAS), Kajian
Sosial Ekonomi Masyarakat, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Risalah Tanaman Obat,
serta Inventarisasi Satwa Liar.
Tim ekspedisi memetakan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan pola distribusi vegetasi di kawasan hutan.
Hasil dari kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi
ekosistem hutan, serta membantu menentukan langkah-langkah konservasi yang diperlukan.
Kajian mengenai profil hutan
dilakukan dengan mengamati struktur dan kondisi hutan, termasuk jenis-jenis
pohon dominan, tingkat kerapatan, dan tinggi vegetasi. Profil ini memberikan
wawasan mengenai kelengkapan strata tajuk serta kesehatan hutan, sekaligus
potensi pemulihan jika dilakukan upaya rehabilitasi.
Tim juga menganalisis sifat
fisik dan kimia tanah, termasuk tekstur, pH, kandungan organik, dan nutrisi.
Data ini sangat penting untuk memahami daya dukung tanah bagi vegetasi,
sekaligus menentukan kesesuaian tanah bagi pertumbuhan spesies tertentu.
Dengan mengukur debit air di
beberapa titik daerah aliran sungai, tim dapat mengevaluasi ketersediaan air di
wilayah tersebut serta mempelajari dinamika hidrologi yang mempengaruhi
keberlanjutan ekosistem hutan.
Tidak hanya fokus pada aspek
ekologi, ekspedisi ini juga melibatkan kajian mengenai sosial-ekonomi
masyarakat yang tinggal di sekitar KPH Batutegi. Para mahasiswa melakukan
wawancara dan pengamatan lapangan untuk memahami bagaimana masyarakat
memanfaatkan sumber daya hutan, termasuk hasil hutan bukan kayu, serta peran
hutan dalam mendukung mata pencaharian mereka.
Para mahasiswa
mengidentifikasi berbagai produk hutan selain kayu, seperti rotan, getah, madu,
dan produk lainnya yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh
masyarakat. Kajian ini bertujuan untuk menggali potensi ekonomi dari HHBK
sekaligus menjaga kelestarian hutan.
Salah satu aspek menarik dari ekspedisi ini adalah inventarisasi tanaman obat yang tumbuh di kawasan hutan Batutegi. Tim menyusun risalah yang mendokumentasikan jenis-jenis tanaman obat beserta kegunaannya, yang merupakan bagian dari kekayaan pengetahuan lokal yang perlu dilestarikan.
Tim juga melakukan survei dan
pendataan mengenai satwa liar yang ada di kawasan tersebut. Inventarisasi ini
bertujuan untuk mengetahui jenis, populasi, dan distribusi satwa liar, terutama
spesies yang dilindungi atau terancam punah. Selain itu, tim juga melakukan
kajian akustik guna memahami dinamika kehadiran jenis berdasarkan suara harian
satwa liar yang ada di blok inti Hutan Lindung KPH Batutegi. Semua kegiatan ini
dilakukan guna mendukung upaya konservasi fauna di wilayah hutan Batutegi.
Setelah 11 hari ekspedisi lapangan, kegiatan ini ditutup dengan acara sarasehan yang dihadiri oleh para mahasiswa, dosen pembimbing, laboran, serta perwakilan dari Yayasan IAR Indonesia (YIARI). Sarasehan ini menjadi momen penting bagi para peserta untuk berbagi pengalaman selama ekspedisi, mempresentasikan hasil penelitian mereka, serta mendiskusikan berbagai temuan yang didapatkan di lapangan. Selain itu, acara ini menjadi wadah untuk mengevaluasi pencapaian selama ekspedisi dan membahas langkah-langkah selanjutnya dalam upaya konservasi hutan serta penerapan ilmu yang telah diperoleh.
Acara sarasehan ini menjadi
penutup yang penuh makna, mempererat hubungan antara para mahasiswa dan dosen
pendamping, serta menegaskan pentingnya sinergi antara penelitian ilmiah dan
praktik pelestarian lingkungan. Ekspedisi ini memberikan pengalaman belajar
langsung yang sangat berharga bagi para mahasiswa ITERA, sekaligus memperkuat
komitmen mereka terhadap pelestarian ekosistem hutan dan keberlanjutannya.
Dokumentasi dan temuan dari
ekspedisi ini akan menjadi bahan penelitian lebih lanjut serta referensi
penting dalam kegiatan konservasi yang melibatkan pihak akademisi, pemerintah,
dan masyarakat lokal di sekitar KPH Batutegi.
Untuk informasi lebih lanjut,
silakan hubungi:
Dinas
Kehutanan Provinsi Lampung
Telp: (0721) 703177
Email: [email protected]
Tag: UPTD KPH Batu Tegi #ITERA #FORESTA #EKSPEDISI