Kunjungan Tim PPG FAO ke Wilayah Kerja UPTD KPH Way Terusan
Bandar Lampung – Kantor
UPTD KPH Way Terusan menerima kunjungan dari Tim PPG FAO ( Food and
Agriculture Organization of the United Nations) pada hari Kamis - Jum'at (22
- 23 Agustus 2024) yang lalu. Tim dalam kunjungannya dimaksudkan guna memperdalam
data dan informasi dalam rangka penyusunan proposal kegiatan GEF-8 Food
Systems Integrated Programme. Tujuan Program tersebut adalah memicu adanya transformasi sistem peternakan di Indonesia guna
meningkatkan kemandirian, keberlanjutan dan memberikan berbagai manfaat
lingkungan global (GEBs). Data awal yang dibutuhkan adalah terkait
pengelolaan kawasan hutan pada KPH Way Terusan dalam kerangka Perhutanan
Sosial.
Dalam studinya, Tim PPG FAO akan memfokuskan kegiatan pada mengembangkan rantai nilai yang lebih efisien pada pengelolaan kawasan hutan, dalam hal ini adalah Agrosilvopasture. Pola Agrisilvopasture merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengombinasikan kehutanan dengan pertanian sekaligus peternakan di lahan yang sama. Pola tersebut cocok diterapkan untuk menyikapi keterlanjuran penggarapan kawasan hutan di Way Terusan yang menyebabkan berkurangnya tutupan lahan. Sistem agrosilvopasture diharapkan menjadi solusi untuk penghijuan dan peningkatan ekonomi petani.
Selanjutnya Tim PPG FAO
melanjutkan kunjungan ke Kantor Resort SP4 di Register 47 KPH Way Terusan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Tim PPG FAO dalam mengumpulkan data
dan Informasi pada anggota kelompok Perhutanan Sosial yang telah mengembangkan
Agrosilvopasture. Data dan Informasi
yang dibutuhkan diantaranya; data dan informasi tentang farming systems
(jenis dan populasi ternak, produksi dan pemasaran serta pengolahan hasil
ternak), Rantai nilai peternakan, mulai dari rantai pasok sampai ke konsumen
akhir, Analisis gender, sosial dan safeguards, tata kelola sumberdaya
alam, dan penghidupan masyarakat pedesaan.
Dalam kunjungan ke Register 47 Way Terusan, Tim PPG FAO mengawali kegiatan dengan melakukan pertemuan/ FGD dengan anggota kelompok Tani Hutan. Dalam FGD beberapa hal yang menjadi bahasan yaitu terkait kendala dan permasalahan kelompok dalam melakukan pengelolaan di lahan garapan dan peternakan. Selanjutnya setelah FGD dilakukan wawancara satu persatu dengan masing-masing orang. Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah dengan melakukan kunjungan ke lahan garapan dan ternak masing-masing individu.