Kurangi dampak negatif kegiatan proyek SSF, KPH di Lampung Selatan lakukan pelatihan penguatan implementasi Safeguard
Bandar
Lampung -- Perhutanan sosial merupakan salah satu kegiatan di lingkup kementerian
lingkungan hidup dan kehutanan yang saat ini sedang dilaksanakan. Pelaksanaan
perhutanan sosial tidak lepas dari peran masyarakat petani penggarap dan
pendampinnya. Salah satu kegiatan pendampingan yang dilaksanakan di UPTD KPH
Gedong Wani adalah percepatan perhutanan sosial melalui program SSF (Strengthening
of Social Forestry). Kegiatan SSF ini dilaksankan di kabupaten lampung
Selatan tepatnya di KPH Gedong Wani, KPH Batu Serampok dan KPH Way Pisang. Kegiatan
yang dilaksanakan dalam program ini adalah kegiatan pendampingan untuk membantu
percepatan pengajuan izin perhutanan sosial dan pendampingan pasca izin. Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut tentu memiliki banyak resiko yang bisa timbul
baik resiko yang mengancam lingkungan maupun kondisi sosialnya.
Proyek
SSF merupakan proyek yang didanai oleh bank dunia, sehingga dalam
pelaksanaannya bank dunia telah menetapkan pentingnya kerangka pengawalan (safeguard).
Tujuan dari disusunnya kerangka pengawalan (safeguard) ini adalah untuk
melindungi dampak negatif yang seharusnya dapat diantisipasi serta
mempersiapkan Langkah-langkah yang diperlukan atas dampak yang kemungkinan
timbul akibat dari kegiatan proyek. Untuk itu diperlukan kegiatan pelatihan
bagi para pendamping perhutanan sosial baik pendamping yang berasal dari
penyuluh maupun pendamping masyarakat.
Pelatihan
Safeguard pada wilayah SSF Project Lampung telah dilaksanakan di Kantor KPH
Gedong Wani. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari pada hari Senin 6 Mei 2024
sampai Rabu 8 Mei 2024. Peserta terdiri dari Kepala UPTD KPH, Petugas Safeguard
masing-masing KPH, Penyuluh, dan Penmas SSF di UPTD KPH Gedong Wani, Way
Pisang, dan Batu Serampok. Pelatihan dihadiri oleh Kepala Balai Perhutanan
Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Sumatera. Tujuan kegiatan ini adalah
mengetahui dampak sosial dan lingkungan yang timbul di masyarakat sebagai
dampak kegiatan SSF. Bertindak sebagai narasumber pelatihan ini adalah Bapak
Suwito dan Dr. Retno Mariani (Spesialis Safeguard SSF) serta perwakilan dari Bank
Dunia. Metode pembelajaran selama pelatihan adalah diskusi, presentasi, dan
metaplan. Setelah dilaksanakan nya kegiatan tersebut diharapkan seluruh
pendamping dan pelaksana program SSF dapat menerapkan safeguard dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari.
Tag: UPTD KPH Gedong Wani #SSF