Meraup Cuan dari Hasil Hutan

Bandar Lampung -- Berbicara tentang cuan, tentu saja sangat erat kaitannya dengan pendapatan. Semakin banyak potensi pendapatan yang bisa kita dapatkan tentunya akan berbanding lurus dengan cuan yang didapat. Salah satu pendapatan yang cukup potensial adalah berasal dari hasil hutan. Pengertian hasil hutan sendiri adalah semua yang diperoleh dari hutan yang digunakan oleh masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia atau aktivitas komersial (jual-beli) guna meningkatkan taraf hidupnya.

Hasil hutan terbagi menjadi Hasil Hutan Kayu (HHK) dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dimana HHBK meliputi rotan, bambu, getah, daun, kulit, buah, dan madu serta masih banyak lagi. Diantara sekian banyak jenis HHBK yang disebutkan tersebut tentunya kita sudah sangat familiar dengan madu. Madu adalah subtansi makanan manis dan kental yang dibuat oleh lebah madu. Lebah menghasilkan madu dari sekresi gula tumbuhan (nektar bunga) atau dari sekresi serangga lain (seperti honeydew atau madu serangga). Madu terbentuk melalui regurgitasi, aktivitas enzimatik, dan penguapan air.

Selain madu manis yang sudah biasa kita konsumsi, terdapat juga jenis madu yang mempunyai rasa yang unik yaitu rasa manis yang ada sensasi asam yang menyegarkan. Madu trigona merupakan jenis madu yang dihasilkan dari jenis lebah madu trigona. Madu trigona bahkan diklaim mempunyai kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan madu manis yang biasa. Hal ini dikarenakan lebah trigona menghasilkan madu dengan kandungan antioksidan yang lebih kuat dibandingkan jenis madu lainnya. Beberapa manfaat madu trigona antara lain: 

1.     Berpotensi mencegah obesitas

Penelitian yang diterbitkan pada Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine menunjukkan potensi madu kelulut dalam mencegah kelebihan berat badan.  Pengamatan dilakukan pada tikus obesitas yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni tikus yang tidak diobati dan tikus yang diberikan madu kelulut setiap hari. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberi madu mengalami penurunan berat badan dan kadar trigliserida serta kolesterol jahat yang rendah. Dari penelitian ini, ilmuwan menyimpulkan jika madu trigona mampu mengatur metabolisme lipid (lemak) pada tikus obesitas. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa pemberian madu trigona memberi manfaat perlindungan terhadap organ hati. Efeknya ini terlihat jika tikus diobati madu dengan dosis  750 mg/kg dan 1000 mg/kg.

2.     Menjaga kesehatan jantung

Madu kelulut mengandung vitamin C yang tinggi. Di samping itu, madu ini diperkaya dengan antioksidan, seperti flavonoid, polifenol, dan monofenol. Kombinasi vitamin C dan antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Setelah diteliti, ada tiga mekanisme madu dalam melindungi jantung: 

1.  Memperbesar pembuluh darah sehingga aliran darah jadi lebih lancar.

2.  Menurunkan kemampuan trombosit dalam darah membeku.

3.  Menghambat pembentukan plak kolesterol. 

Aliran darah yang lancar serta mencegah terbentuknya plak di pembuluh dapat meringankan kinerja jantung. Dengan begitu, kesehatan jantung dapat terjaga.

3.     Meringankan batuk

Madu sejak dulu digunakan sebagai obat herbal untuk melegakan tenggorokan dari batuk. Nah, madu kelulut pun juga bisa menjadi obat batuk alami. Sifat antibakteri madu bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab batuk, sehingga gejalanya jadi lebih ringan. Dalam memperoleh manfaatnya ini, madu bisa dikonsumsi langsung maupun dijadikan sebagai campuran teh lemon madu hangat.

4.     Meningkatkan stamina

Meminum madu secara rutin juga dapat membantu menjaga stamina tubuh agar lebih terjaga. Bertepatan dengan momentum bulan puasa ini, tentunya madu sangat dibutuhkan untuk dikonsumsi setiap hari demi menjaga stamina dan Kesehatan tubuh.

Dari beberapa manfaat tersebut saja tentunya sudah membuktikan bahwa madu trigona merupakan produk yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka tentu saja pilihan untuk membudidayakan lebah madu trigona dan menghasilkan produk madunya adalah pilihan yang cukup potensial untuk meningkatkan pendapatan khususnya bagi masyarakat di sekitar hutan, hal ini dikarenakan masyarakat yang berada di sekitar Kawasan hutan mempunyai keunggulan dari faktor ekologis dan faktor lingkungan. Lebah madu akan sangat nyaman bila dipelihara dan dibudidayakan di sekitar kawasan hutan yang mempunyai banyak potensi pakan untuk si lebah madu.

Melihat peluang dan potensi pendapatan tersebut membuat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Rahayu Sentosa Lestari yang merupakan unit usaha dari Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Sukaraja, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan memutuskan fokus mengelola komoditi madu untuk dijadikan pengelolaan usahanya.

 

KUPS Rahayu Sentosa Lestari memang baru merintis usaha madu trigonanya, namun mereka semangat untuk mengembangkan usaha madu trigona ini demi mendapatkan cuan yang menjanjikan. Awal tahun 2024 ini menjadi titik untuk membangkitkan kembali semangat anggota kelompok untuk mengelola lebah madu trigona tersebut. Setelah sebelumnya kelembagaan kelompok agak vacuum dikarenakan kurangnya kordinasi antar anggota, maka pada awal tahun 2024 telah dilakukan peremajaan kelembagaan dengan arahan dari Penyuluh UPTD KPH Way Pisang. Setelah adanya penyegaran maka geliat kegiatan kelompok mulai perlahan meningkat.

Pada panen perdana yang dilakukan bersama dengan anggota didampingi oleh Penyuluh dan Pendamping dari UPTD KPH Way Pisang, KUPS Rahayu Sentosa Lestari berhasil memanen kurang lebih sebanyak 5 liter madu trigona yang berasal dari sekitar 30 stup. Harga pasaran madu trigona sekarang berkisar kurang lebih 250-300 ribu per liternya. Artinya dari sekali panen kelompok bisa mendapatkan cuan sekitar Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 1.500.000,-. Bayangkan bila jumlah stup yang dipanen lebih banyak, maka pasti potensi cuan yang dihasilkan juga jauh lebih banyak. Karena itulah kelak ke depan Suhadi atau akrab disapa Doyok yang merupakan Ketua KUPS Rahayu Sentosa Lestari berkomitmen untuk terus membudidayakan lebah trigona ini dengan sebaik-baiknya.

Jalan-jalan ke Kalimantan, pulangnya beli tape ketan

Meraup cuan dari hasil hutan, demi menjaga hutan yang berkelanjutan.

Salam Lestari

 

Penulis : Iqbal Amiruddin Ihsanu

Penyuluh Kehutanan KPH Way Pisang

Tag: Madu Trigona #HHBK #KUPS Rahayu Sentosa Lestari