Pembangunan Inkubasi Tanaman Nusantara Melalui Penanam Buah Eksotik

Bandar Lampung, 29 Januari 2024. Salah satu janji Gubernur Lampung untuk Rakyat Lampung Berjaya yaitu Lampung sebagai pusat inkubasi tanaman nusantara, mengembangkan pusat inkubasi tanaman nusantara dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan agrowisata nasional.

Kegiatan pusat inkubasi tanaman Nusantara dilaksanakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rachman. Hal ini karena Tahura adalah Kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami dan dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, Pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Tahura Wan Abdul Rachman merupakan salah satu kawasan yang pengelolaannya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Gubernur). Tahura Wan Abdul Rachman merupakan kawasan strategis Provinsi Lampung dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Tahura Wan Abdul Rachman menjadi model pengelolaan kawasan hutan dengan ragam potensi tanaman MPTS ( Multy Purpose Tree Species ).

Merujuk pada maksud Lampung sebagai pusat inkubasi tanaman nusantara, dan mengembangkan Inkubasi Tanaman Nusantara serta menjadikannya sebagai tujuan Agrowisata Nasional sesuai Janji Gubernur disetujui dengan tujuan, pemanfaatan dan izin pengelolaan Tahura Wan Abdul Rachman.

Kegiatan penanaman koleksi buah eksotik nusantara dimaksudkan sebagai upaya mempertahankan sumber keanekaragaman hayati buah lokal di Nusantara yang semakin langka, akibat kurang mampunya buah lokal nusantara bersaing di pasaran.

Tujuan penanaman koleksi buah eksotik nusantara adalah mempertahankan pohon buah lokal nusantara agar tetap lestari, dan dapat dinikmati untuk generasi mendatang. Selain itu, menambah koleksi Tahura Wan Abdul Rachman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, penelitian, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.

Kegiatan Penanaman Bibit Buah Eksotik Nusantara berjumlah 2.150 batang. luas penanaman diperkirakan sekitar 5,375 Ha dengan asumsi penanaman 1 Ha 400 batang. Lokasi penanaman adalah kanan kiri jalur-jalur hiking/tracking di sekitar Gedung Pusat Informasi Tahura Wan Abdul Rachman. Sehingga pola penanaman tidak satu bidang lahan, tetapi memanjang mengikuti alur jalan. Dengan jarak tanam ±5 m, tanaman kanan kiri jalan maka panjang jalur yang ditanam sepanjang 5.375 meter.

Dalam pembuatan tanaman pengkayaan bibit buah eksotik nusantara melibatkan anggota KTH dari mulai persiapan penanaman pembuatan piringan dan lubang tanam, pemasangan ajir, pendistribusian bibit ke lubang tanam, penanaman, pemeliharaan penyiangan dan pemupukan. Kegiatan fisik terealisasi 100 %

Jenis bibit yang ditanam yaitu Kemang ( Mangifera kemanga ) 200 batang, Sirsak ( Annona mucirata ) 300 batang, Jamblang ( Syzgium cumini ) 250 batang, Asam Kumbang ( Mangifera quadrifida) 250 batang, Buni ( Antidesma bunius) 400 batang, Gandaria ( Bouea macrophylla ) 250 batang.

Diharapkan melalui penanaman jenis-jenis bibit buah eksotik nusantara tersebut dapat memperkuat fungsi Tahura Wan Abdul Rachman yang visi pengelolaannya tahun 2020-2029 menjadi Kawasan Konservasi bernilai Manfaat Tinggi.

Tag: Inkubasi Tanaman Nusantara, UPTD KPH Tahura Wan Abdul Rachman