SOSIALISASI PROGRAM RESTORASI DAN PERLINDUNGAN KAWASAN MANGROVE SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR
Bandar
Lampung -- Hutan mangrove memiliki fungsi strategis sebagai penyambung dan
penyeimbang ekosistem darat dan laut, dimana tumbuhan, hewan dan berbagai
nutrisi ditransfer kearah darat atau laut melalalui mangrove. Walaupun hutan
mangrove memiliki banyak fungsi penting di wilayah pesisir namun sering kali
pemanfaatan yang berlebihan dan tidak berorientasi pada keberlanjutan telah
menyebabkan degradasi terhadap ekosistem hutan mangrove. Penyebab degradasi
hutan mangrove yang paling dominan khusunya di Indonesia adalah akibat kegiatan
perikanan, perkebunan, pertanian, logging, industri, pemukiman, tambak garam
dan pertambangan.
Di
wilayah kerja UPTD KPH Sungai Buaya terdapat hutan mangrove yang terbentang
sepanjang pinggir pantai di kecamatan Dente Teladas dan Kecamatan Rawa Jitu
Timur Kabupaten Tulang Bawang. Kondisi sampai dengan saat ini zona mangrove
yang berada di 2 Kecamatan Dente Teladas dan Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten
Tulang Bawang yang terbentang sepanjang pinggir pantai mengalami deforestasi
akibat faktor alam dan manusia. Sehingga berdasarkan kondisi tersebut UPTD KPH
Sungai Buaya melakukan upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di kawasan
hutan mangrove tersebut.
Saat
ini kegiatan RHL dilakukan dengan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat
yang bergerak dibidang Restorasi Mangrove. Kerjasama dengan LSM YAGASU telah
dijalin sejak tahun 2023. Kegiatan awal dilakukan Kecamatan Rawajitu Timur
dengan progres di 7 desa telah dilakukan penanaman dengan rincian sebagai
berikut; desa bumi sentosa seluas 6 Ha,
desa bumi dipasena utama seluas 5 Ha, desa bumi dipasena agung seluas 5 Ha, desa
bumi dipasena jaya seluas 5 Ha, desa bumi dipasena mulya seluas 5 Ha, desa bumi
dipasena makmur seluas 5 Ha, dan desa bumi dipasena abadi dengan luas 5 Ha.
Pada
Bulan Maret 2024 tepatnya di kampung sungai burung kecamatan Dente Teladas
Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung tim penyuluh kehutanan UPTD KPH Sungai
Buaya Bersama dengan rombongan YAGASU ( Yayasan Gajah Sumatra) Bapak Maulana Gogo
dan rombongan melakukan Sosialisasi Program Restorasi dan Perlindungan Kawasan Mangrove
serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang di sambut langsung kepala Kampung
Sungai Burung Bapak Mashuri.
Kegiatan
tersebut bertujuan untuk mengetahui potensi luasan lahan yang dapat dilakukan
kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan atau Restorasi Mangrove, sekaligus
melakukan sosialisasi terhadap masyarakat pesisir di Kecamatan Dente Teladas.
Dari hasil dialog interaktif tersebut masyarakat menyampaikan tentang kondisi
ancaman lingkungan akibat kerusakan hutan mangrove dan perlu segera dilakukan
restorasi. Sehingga terjadi kesepakatan awal antara masyarakat dengan LSM
YAGASU untuk bersama-sama melakukan restorasi Hutan Mangrove di kawasan
tersebut.
Rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh LSM YAGASU memiliki dimensi jangka Panjang, tidak
hanya berhenti pada penanaman dan perawatan mangrove. Melainkan juga pemberdayaan
masyarakat dalam hal Pendidikan lingkungan usia sekolah, pemberdayaan ekonomi
kreatif masyarakat dan patroli bersama. Pemberdayaan ekonomi kreatif yang akan
dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan olahan makanan alternatif dari
berbagai jenis buah bakau berupa sirup dan dodol. Selain bentuk olahan makanan
pelatihan juga akan memberikan pengetahuan tentang pembuatan batik khas pesisir
yang menggunakan tinta dari pohon bakau.
Dengan
adanya komitmen Kerjasama antara LSM YAGASU dan masyarakat diharapkan mampu
melakukan perubahan dan perbaikan hutan mangrove semakin baik dan juga dapat
mendukung perkonomian dan sosial budaya masyarakat setempat.
Tag: UPTD KPH Sungai Buaya #Mangrove #Yagasu