Surga Tersembunyi, Yuk Kenali Beragam Potensi Ekowisata di KPH Kota Agung Utara (Bagian II, Habis)

B.    Wisata Edukasi

1. Konservasi (Rafflesia arnodii & Gajah Sumatera) akan menjadi wisata yang akan dikembangkan, wisata ini menggabungkan adanya kekayaan keanekaragaman hayati dengan indahnya alam yang terletak wilayah tersebut. Penyuguhan unsur keanekaragaman hayati yang dipadu dengan keindahan alam seperti air terjun, Susur Sungai, dan Panorama yang masih asri akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata tersebut untuk menikmati keindahan alam sekalian menambah pengetahuan tentang keanekaragaman hayati. Wisata ini berada di KHL Register 31 Pematang Arahan, Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.


Gajah Sumatera                                                                  Spot Rafflesia arnoldii              

2. Napal Gilih akan dikembangkan sebagai wisata religi, wisata ini menggabungkan unsur budaya, agama dengan Keindahan alam berupa air panas. Wisata ini terletak di Sekitar KHL Register 31 Gunung Tanggamus, Pekon Way Panas, Kecamatan Wonosbo, Kabupaten Tanggamus. Selain mandi pengunjung juga bisa langsung berziarah ke Keramat H.Ibrahim Napalgili, lokasi pertama ini, air panasnya memancur dengan deras dari sebuah napal (dinding tebing berupa batu alam).

  

Sungai Napal Gilih

B.    Wisata Budaya

Wisata Budaya yang dalam rencana pengembangan sebagai salah satu paket atau atraksi disetiap destinasi wisata yang ada di wilayah kelola UPTD KPH Kota Agung Utara. Untuk jenis Atraksi yang akan di jadikan paket wisata bergantung dengan kearifan lokal di daerah atau sekitar tempat Wisata yang dikembangkan, seperti:

1.   Tari Piring 12 (Khua Belas ), alasan tari ini di sebut Pikhing 12 ( khua belas ) karna dulunya Marga Paksi Benawang memiliki 12 ( khua belas Bandar atau marga yang masing–masing marga memiliki hulu balang dan prajurit sendiri. Adapun 12 (Khua Belas) Bandar tersebut adalah :Bandar Raja Basa, Bandar Sanggi, Bandar Ngarip, Bandar Talagening, Bandar Maja, Bandar Muaras, Bandar Kelungu, Bandar Buai Nyata, Bandar Baturugak, Bandar Limau, Bandar Putih dan Pertiwi dan Bandar Kelumbayan. Tari Piring 12 dapat menjadi Opsi Penyambutan tamu atau Wisatawan yang akan mengunjungi destinasi wisata di sekitaran Wilayah yang dekat dengan 12 bandar diatas.


Tari Piring 12

2.  Motif Kain Belah Ketupat, Motif Belah Ketupat adalah motif khas kabupaten Tanggamus Lampung adat Saibatin. Motif ini berbentuk potongan-potongan kain berwarna putih, kuning, merah dan hitam yang menjadi motif unik khas Tanggamus. Masing-masing warna tersebut melambangkan strata atau kedudukan dalam adat masyarakat Lampung. Motif kain Belah ketupat dapat menjadi opsi buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata yang dikembangkan.


Motif Kain Belah Ketupat

Berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi potensi ekowisata di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa:

1.   Potensi yang ada perlu dikembangkan dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada objek wisata tersebut.

2.  Meningkatkan sarana fisik dan manajemen pengelolaan ekowisata yang baik.

3.   Membangun wisata dengan menitikberatkan wisata alam, budaya, religi, dan wisata edukasi.

4.   Membangun data base, koordinasi lintas sektoral dan jaringan pemasaran.

5.   Membangun format pemberdayaan SDM yang sadar wisata dan berwawasan global tanpa menghilangkan identitas kawasan hutan dan budaya lokal.

6.   Dalam pembangunan dan pengemasan produk wisata tetap menjaga kelestarian dan keaslian budaya lokal.

7.   Pengembangan wisata tidak hanya melihat keindahan alam saja, tetapi juga melihat kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.

8.   Wisata lebih dikembangkan, mengingat wisatawan senang akan pengalaman dan petualangan yang menantang.

9.   Perlu revitalisasi kesenian tradisional, yakni dengan mengadakan pelatihan bagi generasi muda, memberi fasilitas sarana alat dan tempat bagi pelatihan kesenian tradisional.

10. Kampung adat bisa dikembangkan sebagai kampung wisata dengan melihat keunikan adat istiadat yang masih dilakukan masyarakat adat.

Tag: UPTD KPH Kotaagung Utara, #Potensi Wisata