Tahun ini Lampung Menjadi Lokasi Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove

Bandar Lampung -- Tahun, ini Lampung terpilih menjadi lokasi Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove. Kegiatan ini merupakan salah satu program Folu NetSink 2030 yang difasilitasi oleh Pemerintah Norwegia, yaitu Program penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan

Tujuan Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove adalah membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat/kelompok tani terhadap upaya rehabilitasi mangrove. Melalui metode Sekolah Lapangan ini diharapkan terbentuk kemandirian masyarakat/kelompok tani yang siap dan sedia melakukan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan.

Demplot yang direncanakan pada Kegiatan Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove berada pada dua lokasi yaitu : KTH Hijau Lestari dan KTH Lestari Jaya kedua KTH merupakan Binaan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung yang berlokasi di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung dan masuk dalam wilayah kerja UPTD KPH Way Pisang.

Kegiatan Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif metode penyuluhan atau pembelajaran partisipatif dan pendidikan discovery learning  atau experiental learning yang dititikberatkan pada pengalaman dan proses belajar mandiri dengan menemukan sendiri ilmu pengetahuan melalui yang dipraktekkan langsung oleh peserta.

Metode tambak ramah lingkungan mangrove yang diterapkan yaitu LEISA merupakan metode menggantikan pakan kimia dengan pakan organik sehingga kualitas air terjaga secara berkelanjutan dan hasil panen berkali lipat dibandingkan tambak umumnya dan metode AMA yaitu kegiatan tambak diintegrasikan dengan tanaman mangrove sehingga secara keseluruhan  lanskap mangrove yang dipulihkan dengan konektivitas yang baik antara habitat pesisir dan sungai sehingga meningkatkan hasil tangkapan perikanan. Tanaman mangrove yang akan ditanam pada sistem AMA adalah tanaman Rhizopora stylosa.

Kegiatan sekolah Lapangan ini dilaksanakan selama 3 bulan dimulai bulan Agustus sampai Oktober. Kegiatan dimulai dengan  sosialisasi, perencanaan, persiapan, penerapan/praktek, pembuatan demplot, pemeliharaan dan field day yang dilaksanakan setelah demplot menghasilkan produk.

Diharapkan Sekolah Lapangan Tambak Ramah Lingkungan Mangrove ini akan membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat/kelompok tani terhadap upaya rehabilitasi mangrove dan akan terbentuk kemandirian masyarakat/kelompok tani yang siap dan sedia melakukan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan.

                                        

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

 

Dinas Kehutanan Provinsi Lampung 

Telp: (0721) 703177

Email:  [email protected]

 

 

 

 

 

 

Tag: FOLU NetSink 2030 #Gas Rumag Kaca #Mangrove #UPTD KPH Way Pisang