TUJUH KPH DILAMPUNG MENJADI LOKASI PILOT PROJECT FOLU NetSink 2030
Bandar Lampung -- FOLU NetSink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai
melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor
kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi
dari tingkat emisi pada tahun 2030.
Salah satu upaya yang dilakukan FOLU NetSink 2030 adalah
melalui Kegiatan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Melalui Sistem
Demplot Agroforestri pada 125 (seratus Dua Puluh Lima) Lembaga Kesatuan Pengelolaan
Hutan di Indonesia.
Provinsi Lampung dengan jumlah NTE (Nilai Transaksi Ekonomi) tertinggi nasional selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun 2022-2023 menjadi pertimbangan tersendiri untuk dijadikan sebagai target lokasi kegiatan demplot agroforestri yang terpusat pada 7 wilayah kerja UPTD KPH yaitu Batu Tegi, Kota Agung Utara, Pematang Neba, Pesawaran, Way Terusan, Way Pisang dan Gedong Wani. Kegiatan ini disalurkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah VI Bandar Lampung.
Kegiatan tersebut diawali dengan prakondisi pada
KTH/Gapoktanhut yang menjadi lokasi demplot agroforestri. Dialokasikan pada
tiap lokasi yaitu lahan seluas 10 ha untuk menjadi demplot agroforestri.
Kegiatan awal prakondisi dilakukan untuk mengetahui secara
langsung kesediaan, kesanggupan dan kesiapan KTH/Gapoktanhut yang akan menerima
fasilitasi demplot agroforestri. Kegiatan ini dilakukan melalui pertemuan
dengan KTH/Gapoktanhut dan kunjungan lapang ke lokasi calon demplot. informasi
yang akan di dapatkan pada prakondisi ini antara lain mengetahui secara
langsung kesiapan dan luasan lahan yang akan dijadikan demplot, pertemuan
dengan pengurus dan anggota KTH/Gapoktanhut untuk sosialisasi kegiatan, mengetahui
jenis tanaman yang akan ditanam. Diupayakan jenis tanaman adalah bibit unggul
bersertifikat dengan produktifitas tinggi dan tahan hama.
Hasil dari kegiatan prakondisi ini selanjutnya akan menjadi
bahan penyusunan rantek (rancangan teknis) di KPH lokasi demplot bersama
KTH/Gapoktanhut. Rantek akan menjadi dasar pelaksanaan demplot agroforestri.
Pola agroforestri yaitu menanam tanaman tajuk tinggi (pohon)
pada sela-sela tanaman semusim (pengkayaan) ini akan menekan laju perubahan tutupan
lahan dikawasan.
Selain itu agroforestri dinilai paling tepat untuk kegiatan
mendukung FOLU Netsink, karena melalui agroforestri antara lain mengurangi
dampak kekeringan dan banjir, menekan perubahan iklim, menyediakan alternatif
penghasilan yang berkelanjutan dan menjaga ketahanan pangan (mencegah paceklik)
serta mendukung upaya konservasi dan pelestarian lingkungan.
Untuk informasi lebih lanjut,
silakan hubungi:
Dinas
Kehutanan Provinsi Lampung
Telp: (0721) 703177
Email: [email protected]
Tag: FOLU NetSink 2030