Wakil Gubernur Lampung Audiensi dengan Sekjen Kementerian Kehutanan Bahas Penanganan Konflik Satwa dan Penguatan Perhutanan Sosial
Bandar Lampung – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela,
melakukan audiensi bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan (KLHK)
beserta jajaran, antara lain Direktur Konservasi Kawasan dan Direktur
Perhutanan Sosial (PS), bertempat di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, pada
awal pekan ini.
Audiensi ini menjadi ruang strategis dalam membahas upaya
penanganan jangka panjang konflik satwa liar, khususnya gajah, serta penguatan
implementasi program perhutanan sosial di Provinsi Lampung.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Gubernur menyampaikan
pentingnya upaya penanganan konflik antara manusia dan satwa liar dilakukan
secara permanen dan terintegrasi. Salah satu usulan konkret yang disampaikan
adalah pembangunan tanggul permanen sebagai solusi jangka panjang, yang dapat
dikerjasamakan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pemprov Lampung siap memfasilitasi langkah awal koordinasi lintas sektor untuk
mendorong realisasi infrastruktur pengendali konflik tersebut.
Wakil Gubernur juga menekankan bahwa pendekatan mitigasi
konvensional yang selama ini diterapkan sudah tidak relevan lagi dengan
dinamika di lapangan. Oleh karena itu, perlu dirancang strategi baru yang lebih
komprehensif dan berbasis pada data ruang hidup satwa (home range) dan
kantong-kantong populasi.
Lebih lanjut, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa telah ada
kesempatan khusus dari Menteri Kehutanan untuk melakukan pertemuan langsung
bersama masyarakat terdampak sebagai bentuk komitmen terhadap penyelesaian akar
masalah secara partisipatif.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementarian
Kehutanan menyampaikan bahwa kementerian tengah menyiapkan rancangan besar
(grand design) penanganan konflik satwa liar yang mencakup sinergi lintas
kementerian/lembaga, termasuk PUPR dan Kementerian Pertanian, serta
mengidentifikasi mitra potensial untuk dukungan pendanaan dari donor nasional
maupun internasional.
Kementarian Kehutanan juga mendukung upaya Pemerintah
Provinsi Lampung dalam menginventarisasi secara menyeluruh kantong-kantong
gajah dan wilayah jelajahnya sebagai dasar kebijakan intervensi di tingkat
tapak. Selain itu, upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan akan
menjadi fokus penting, dengan memberikan alternatif sumber pendapatan yang
tidak bergantung pada kawasan konflik.
Salah satu strategi inovatif yang didorong adalah penanaman
tanaman kayu putih di sekitar kawasan permukiman atau lahan terbuka yang
berbatasan dengan habitat gajah, mengingat tanaman tersebut tidak disukai oleh
satwa dan berpotensi menjadi pagar alami.
Dalam kesempatan tersebut, turut dibahas pula arah kebijakan penguatan perhutanan sosial di Provinsi Lampung. Kementarian Kehutanan mendorong agar Pemprov Lampung menyusun konsep program-program penguatan berbasis kebutuhan lapangan yang dapat diusulkan untuk memperoleh dukungan dari pendanaan luar negeri. Jika diperlukan, Ditjen PSKL siap mendampingi penyusunan concept note sebagai prasyarat usulan program strategis.
Wakil Gubernur juga mengusulkan agar keberadaan Kemitraan Konservasi
(KemKon) yang merupakan bagian dari skema perhutanan sosial dapat memperoleh
perhatian dan dukungan program dari Direktorat Jenderal PS, mengingat peran
strategis mereka dalam menjaga kelestarian kawasan dan mendorong ekonomi
masyarakat.
Tag: Lampung #Hutan #Gajah #PerhutananSosial